Zat Kimia Berbahaya Pada Jajanan Sekolah

Rabu, 02 Maret 2011
Agar putra putri anda terhindar dari makanan berbahaya di sekolah sebaiknya anak anda dibekali makanan yang sehat dari rumah, karena banyak bukti yang menunjukan jajanan anak di sekolah yang tidak memenuhi syarat kesehatan

Menurut hasil dari pemantauan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Institut Pertanian Bogor (IPB) terhadap kantin sekolah, ditemukan hanya 0,9 persen kantin sehat dari total 178.240 sekolah.

“Kalau 0,9 persen yang sehat, berarti sisanya merupakan jajanan tidak sehat dan berbahaya,” jelas Ir Chandra Irawan MSi, pakar kimia pangan dan gizi dari Akademi Kimia Analisis Bogor, dalam acara Temu Media Yupi Mendukung Gerakan Menuju Pangan Jajanan Sehat Anak Sekolah di Tartine Cafe, fX Senayan, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Menurut Ir Chandra, saat ini banyak produk olahan pangan yang dijual di pasar, terutama di sekolah-sekolah, tanpa melalui proses uji keamanan pangan yang layak.
Hal ini tidak saja berbahaya bagi tubuh, bahkan bisa melanggar hak seseorang untuk mendapatkan jaminan akan keamanan pangan yang layak dan sesuai dengan ketentuan BPOM.

“Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang diolah (zat aditif),” jelas Ir Chandra.
Ir Chandra menjelaskan, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap rasa. Tapi kebanyakan yang digunakan oleh produsen ‘nakal’ bukanlah pewarna untuk makanan.

“Anak-anak kan sukanya makanan dengan warna terang. Dan ternyata warna yang terang ini justru bukan pewarna makanan, tapi pewarna pakaian,” jelas Ir Chandra.
Berikut beberapa zat kimia berbahaya yang sering ditemuka pada jajanan anak sekolah:
1. Siklamat (pemanis buatan)
2. Sakarin (pemanis buatan)
3. Nitrosamin (aroma khas pada sosis, keju, kornet, ham dan dendeng)
4. MSG (penyedap rasa)
5. Rhodamin B (pewarna tekstil dan kertas)
6. Metanil Yellow (pewarna tekstil dan cat)
7. Formalin (pengawet non makanan dan disinfektan)
8. Boraks (pengawet non makanan dan pestisida)
9. Natamysin (pengawet)
10. Kalium asetat (pengawet)
11. Butil Hidroksi Anisol (BHA)

Zat-zat berbahaya ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh, mulai dari yang ringan seperti mual, muntah, diare, hingga menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, hati, jantung, otak, limpa, sistem saraf pusat, bahkan dapat memicu kanker.

0 komentar: