Indonesia: Pasar Beras Organik Mencapai Rp. 28 Milyar

Minggu, 19 Desember 2010

 
Pada tahun 2005, dengan pertumbuhan sekitar 22%
pertahunnya, pasar beras organik di Indonesia mencapai  
Rp. 28 milyar. Sementara itu volume produksi beras organik
meningkat dari 1.180 ton di tahun 2001 menjadi hampir
11.000 ton di tahun 2004. Beras organik tersebut sebagian
besar dipasarkan di hipermarket dan supermarket tertentu  
di kota-kota besar di Indonesia.
 
Meningkatnya pasar beras organik ini juga diimbangi dengan
peningkatan jumlah petani organik di Indonesia yang pada
tahun 2001 berjumlah 640 orang petani dan meningkat
menjadi 1.700 orang petani di tahun 2004.  
Demikian laporan terbaru Euromonitor yang berjudul
”Packaged Food in Indonesia – 2005” yang mengkelompokan
beras organik ke dalam pangan olahan kering yang
menyehatkan (health and wellness dried processed food).  
Perkembangan pangan olahan kering yang menyehatkan pada
tahun 2005 mencapai 23% atau mencapai Rp. 98 milyar,
meningkat dibanding tahun 2004 yang hampir mendekati
16%. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga yang signifikan,
dengan produk utamanya beras organik dan beras merah.  
Ketimbang beras organik, beras merah dikenal sebagai
produk kesehatan (kaya serat alami dan untuk diet). Di pasar
produk ini selalu terlihat berdampingan dengan beras putih
dan tidak asing bagi bangsa Indonesia, meskipun beras
merah juga dihubungkan dengan harga mahal selain sebagai
jenis beras yang lebih sehat.  Penjualan beras merah dapat
dijumpai bersamaan dengan penjualan beras biasa di pusat
pasar beras Indonesia seperti Pasar Induk Cipinang, Jakarta,
walaupun penjualan beras merah tersebut tersebar karena
kurangnya permintaan.  
Pada tahun 2005, beras merah adalah kontributor tunggal
produk pangan berserat tinggi dan merupakan pangan olahan
alami yang sehat, dengan nilai pertumbuhan sebesar 21% dan
mencapai nilai penjualan sebesar Rp. 70 milyar.    
Kepopuleran beras sehat berkembang secara bertahap sejalan
dengan meningkatnya tren konsumen yang menyukai produk
yang lebih sehat, terdidik dan peduli akan jenis produk yang
lebih menyehatkan.

0 komentar: