REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan inflasi pada Februari 2013 sebesar 0,75 persen. Kepala BPS Suryamin menjelaskan, salah satu penyebab tingginya inflasi yakni pembatasan impor produk hortikultura.
Salah satunya adalah buah-buahan impor yang mulai dibatasi. Pembatasan tersebut membuat harga komoditas itu mengalami kenaikan harga. Ke depan, kata dia produksi buah lokal perlu digenjot untuk mencegah kenaikan harga.
Harga buah-buahan memang terus naik. Di Pasar Minggu, Jakarta, harga Jeruk Medan mencapai Rp 20 ribu. Begitu pun harga buah impor seperti Anggur Merah yang bisa mencapai Rp 60 ribu.
“Memang ada shock pada saat dibatasi ada peningkatan harga karena suplay dalam negeri masih menyesuaikan,” ujar Suryamin, Jumat (1/3), saat jumpa pers.
Suryamin mengtaakan di bulan-bulan mendatang, diharapkan pemerintah bisa mengupayakan untuk memperbanyak stok guna menyesuaikan suplay dengan kenaikan harga ini. Pemerintah, kata dia harus mengontrol perkembangan harga kebutuhhan pokok yang menjadi penyebab inflasi.
Dari 66 kota yang dipantau tingkat infasinya, 60 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 3,15 persen dan Loksmaway 1,78 persen. Sementara, enam kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Ambon dan Maumere sebesar 2,29 dan 0,92 persen.
0 komentar:
Posting Komentar